“Ayo dong Nanda kamu goyang juga pantatmu maju mundur. Ayo… dong..!”
Saya semakin tahu kalau behubungan seks bukan saja enak tetapi juga menyenangkan. Pantat Nita mulai diam dan pantat saya mulai digerakkan. Perlahan-lahan saya masukkan batang penis yang sudah sangat tegang ini, dan saya tarik lagi dengan satu hentakan keras. Perlahan-lahan lagi saya masukkan dan saya tarik lagi dengan satu hentakan keras. Nita merem melek ketika saya masukkan, dan Nita mengerang keras ketika saya tarik. Begitu terus saya lakukan hingga akhirnya Nita bangun dan memeluk saya.
Dengan mesranya saya menggendong dan mencium bibir Nita. Tapi saya terkejut ketika tiba-tiba Nita menggoyang dengan keras sekali pantatnya, diputar-putar pantatnya pada gendongan saya, dan pada saat itu saya semakin kaget ketika tiba-iba pula lubang vaginanya terasa mengecil lalu dengan kerasnya Nita berteriak, “Nandaaaaa..!!!!!” dan keringat kecil-kecil mulai keluar di atas keningnya....
